Pada saat ini, sudah banyak ragi instan yang tersedia di pasaran untuk memudahkan membuat adonan roti yang lezat. Namun tahukah kamu, sebelum ragi instan diproduksi, manusia pada zaman dahulu membuat adonan dengan mencampurkan tepung sereal seperti gandum dan dibiarkan selama beberapa hari agar adonan terfermentasi secara alami? Sourdough adalah salah satu bentuk fermentasi sereal alami tertua di dunia. Sourdough diperkirakan berasal dari Negeri Mesir kuno pada tahun 1500 SM. Tradisi membuat sourdough banyak dilakukan di kawasan mediterania dan negara timur tengah juga di teluk San Francisco sejak tahun 1849.
Sourdough diperoleh dari proses fermentasi alami tepung dan air oleh bakteri asam laktat (BAL) homofermentatif dan heterofermentatif yang berasosiasi dengan khamir. Bakteri asam laktat mendominasi dengan kepadatan sel mencapai lebih dari 10^8 cfu/g. BAL menghasilkan jumlah produk metabolit seperti asam laktat dan asam asetat, eksopolisakarida, zat antimikroba (bakteriosin), berbagai enzim seperti amilase, pektinase, fitase, dan lainnya. Fermentasi meningkatkan sifat material dari roti seperti meningkatkan cita rasa, menambah aroma, meningkatkan kualitas tesktur roti, serta memperpanjang daya simpan roti.
Ada tiga jenis metode pembuatan sourdough, tipe 1 adalah sourdough tradisional dengan pembiakan kultur mikroba yang tidak terenterupsi dengan menggunakan tepung segar dan air dengan berbagai interval. Selanjutnya tipe 2 dengan menggunakan starter yang diadaptasi secara industri sebagai pengasam adonan, dan tipe 3 menggunakan starter yang sudah dikeringkan sehingga mudah disimpan dalam jangka panjang.
Sourdough memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Sourdough mengandung berbagai mikroba prebiotik dan probiotik alami yang sangat bermanfaat bagi kesehatan pencernaan. Mengkonsumsi sourdough dapat mengurangi kadar gluten pada tubuh, mengontrol gula darah dan mengurangi perkembangan diabetes tipe 2, meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi kolesterol, menurunkan risiko penyakit jantung, dan meningkatkan kontrol terhadap berat badan. Selain itu sourdough juga mengandung berbagai vitamin dan mineral yang bermanfaat sebagai antioksidan dan regulasi metabolisme.
Jadi, apakah kalian sudah mencobanya?
Daftar Pustaka
Bahera, SS & Ray, RC (2016). Sourdough bread; In: Bread :its Fortification for Nutrition and Health (Cristina M. Russell, ed), CRC press, USA. Taylor & Francis Grup LCC.
Lau, SW, Chong, AQ, Dagu, NL, Talib, RA, & Basha, RK (2021). Sourdough Microbiome Comparison and Benefits. Microorganisms, 9(1355). doi.org/10.3390/microorganisms9071355.
Rizello, CG dkk.(2019). Sourdough Fermented Breads are More Digestible than Those Started with Baker's Yeast Alone: An In Vivo Challenge Dissecting Distinct Gastrointestinal Responses. Nutrient , 11(2954). doi: 10.3390 / nu1112954.
Baca juga: Ada Mata Bewarna Biru dan Hijau, Kok Bisa?
Comments
Post a Comment