Dadih merupakan salah satu produk hasil fermentasi alami susu asal Minangkabau. Minangkabau tidak hanya daerah provinsi Sumatra Barat saja, namun meliputi daerah Jambi, Riau, dan sekitarnya. Dadih biasa dijadikan sebagai lauk lauk, makanan pelengkap, atau sebagai bahan makanan upacara adat. Masyarakat menggunakan susu kerbau sebagai bahan dasar pembuatan dadih dan difermentasi didalam tabung bambu yang ditutup dengan daun pisang sehingga menghasilkan kondisi fakultatif anaerob. Fermentasi membuat viskositas susu berubah menjadi lebih padat dan membuat hasil akhir berupa gumpalan susu yang semi padat disertai rasa yang asam akibat asam organik.
Mikroorganisme didalam susu sangat berperan penting dalam proses memecah laktosa pada susu menjadi molekul yang lebih sederhana serta membentuk asam organik seperti asam laktat. Kandungan asam yang semakin tinggi didalam susu membuat pH susu menjadi turun dan protein susu menggumpal sehingga nantinya akan terbentuk dua lapisan yaitu curd dan cairan. Curd inilah yang disebut sebagai dadih. Viskositas dadih lebih tinggi dari yogurt susu sapi membuat dadih jauh lebih padat.
Hingga saat ini, peneliti sudah mengidentifikasi berbagai jenis mikroflora alami yang berperan dalam proses fermentasi dadih, diantaranya dari genus Lactobacillus, Streptococcus, dan Lactococcus. Selain mikroflora didalam susu, mikroflora alami yang terdapat pada bambu dan penutup daun pisang sebagai tempat fermentasi dadih juga turut berperan. Cara membuat dadih secara tradisional dengan memasukkan susu kerbau kedalam tabung bambu dan ditutup dengan daun pisang yang dinyalakan diatas api. Setelah itu susu diinkubasi selama kurang lebih 2 hari pada suhu ruang. Semakin lama waktu fermentasi mengakibatkan kadar protein dan lemak pada dadih akan menurun.
Dari segi komposisi gizi, susu kerbau mempunyai kadar lemak dan protein yang lebih tinggi daripada susu sapi. Faktor ini juga berperan dalam proses koagulasi susu hingga menjadi semi padat. Saat ini dadih tidak hanya dibuat dari susu kerbau saja, dadih bisa dibuat dari susu sapi karena keterbatasan produksi susu kerbau di daerah. Modifikasi susu sapi melalui teknik evaporasi supaya dapat mendekati komposisi susu kerbau sebagai dadih.
Mengkonsumsi dadih sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Salah satunya dadih dapat dikonsumsi oleh orang yang mengalami lactose intolerance karena laktosa pada susu sudah dipecah menjadi molekul yang dapat diserap oleh tubuh. Bakteri asam laktat pada dadih juga dapat menurunkan kadar kolesterol darah, mencegah kanker usus, anti karsinogenik, dan meningkatkan imunitas tubuh.
Baca juga: Teh Fermentasi 'Kombucha'
Daftar pustaka:
Putra, A.A, Marlida, Y, Khasrad, Azhike, & Wulandari, R.(2011). Perkembangan dan Usaha Pengembangan Dadih: Sebuah Review tentang Susu Fermentasi Tradisional Minangkabau. Jurnal Peternakan Indonesia. 13(3).
Sisriyenni, D & Zurriyati, Y.(2004). Kajian Kualitas Dadih Susu Kerbau di Dalam Tabung Bambu dan Tabung Plastik. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 7, 171-179.
Taufik, U.(2004). Dadih Susu Sapi Hasil Fermentasi Berbagai Starter Bakteri Probiotik yang Disimpan pada Suhu Rendah: Karakteristik Kimiawi. Media Peternakan. 88-100.
Universitas Bung Hatta.(September, 28 2005). Dadih Mampu Menurunkan Kolesterol. Dikutip dari https://bunghatta.ac.id › artikel-115-...Dadih Mampu Menurunkan Kolesterol - Universitas Bung Hatta.
Comments
Post a Comment