Skip to main content

Perbedaan Southern, Northern, Eastern dan Western Blotting



Blotting adalah teknik dimana asam nukleat berupa DNA dan RNA serta protein ditransfer ke membran tertentu seperti membran nylon atau nitrosellulosa dengan tujuan identifikasi molekul spesifik. Sebelum dilakukan blotting, molekul-molekul dipisahkan melalui elektroforesis. Molekul yang telah ditransfer kepada membran blotting divisualisasikan dengan menggunakan pewarna radioaktif seperti Ethidium bromida, Crystal violet, Safranin and Osmium tetraoxida. 

Blotting dibagi menjadi 4 berdasarkan nama arah mata angin yaitu Southern Blotting, Northern Blotting, Western Blotting, dan Eastern Blotting. Alasan pemberian nama berdasarkan penemu dari teknik blotting pertama kali yaitu Dr. Edwin Southern yang mengembangkan teknik pendeteksi sekuens DNA spesifik ditahun 1975. Teknik yang dikembangkan oleh Dr Edwin berkembang mendeteksi molekul selain DNA. Pemberian nama teknik itu diciptakan berkaitan dengan nama sang penemu pertama. Teknik-teknik itu lalu dikenal dengan nama Northern Blotting untuk mendeteksi RNA (Alwine et al, 1975) Western Blotting untuk mendeteksi protein (W. Neal Burnette, 1981), Eastern Blotting untuk mendeteksi protein modifikasi Post translasi (Bogdanov et al, 1986), serta South- western blotting (deteksi DNA yang terikat pada Protein). Eastern blotting dan South Western blotting lebih dikenal sebagai variasi dari Western Blotting sehingga pada umumnya orang-orang membagi teknik blotting menjadi 3.

Perbedaan dari berbagai teknik blotting dari molekul yang di identifikasi serta dalam proses pengerjaan. Untuk Southern blotting menggunakan preparasi sampel berupa ekstraksi DNA yang telah di potong oleh enzim restriksi dan menggunakan probe asam nukleat yang homolog dengan target. Northern blotting menggunakan sampel RNA dan memakai probe berupa molekul RNA, DNA,  atau oligodeoksinukleotida sedangkan Western blotting menggunakan sampel protein dengan probe antibodi primer. Untuk Northern dan Southern blotting menggunakan membran dengan material nylon dan Western blotting menggunakan membran nitrosellulosa atau PVDF. Jika metode deteksi molekul pada Southern dan Northern Blotting menggunakan sinar X-ray dan chemiluminescence maka Western Blotting mrnggunakan film, cooled CCD, camera, LED, dan sistem imaging infrared.

Southern Blotting biasanya digunakan pada teknik pemetaan RFLP (Restriction Fragment Length Polymorphism), analisis filogenetik, dan identifikasi penyusunan gen. Western Blotting diaplikasikan untuk tujuan klinis, mendeteksi protein spesifik  pada kuantitas yang rendah, dan mengukur produk gen. Northern Blotting biasanya untuk tujuan screening, mempelajari ekspresi gen, dan diagnosis penyakit. Sedangkan Eastern Blotting digunakan untuk mengidentifikasi epitop karbohidrat termasuk glikokonkugat dan lipid pada protein yang sudah di modifikasi, studi pengikatan dengan berbagai ligan, dan pemurnian berbagai fosfolipid.


Daftar Pustaka
Nicholas, M.W & Nelson, K.(2013). North, South, or East? Blotting Techniques. Journal of Investigative Dermatology. 133.
Tomar, Manu.(2016). Types of Blotting. Research & Reviews: Journal of Pharmaceutics and Nanotechnology. 4, 147-153.


Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Penemuan Antibiotik Pertama dari Roti Berjamur.

Ilustrasi Pengobatan Jaman Mesir Kuno (HiMedik.com) Tahukah anda, ternyata penggunaan antibiotik pengobatan luka sudah dilakukan berabad tahun yang lalu. Para ahli mempelajari bahwa masyarakat Mesir , Cina, Yunani, dan Romawi menggunakan roti yang sudah berjamur dan kotoran tertentu untuk mengobati luka. Alasan mereka menerapkan metode ini baru terjawab hingga pada tahun 1800an ketika ilmu pengetahuan terkait mikroba berkembang pesat. Hal ini berarti roti dan kotoran yang digunakan kemungkinan juga mengandung antibiotik yang dapat membunuh kuman. Untuk penjelasan lebih lengkapnya mari simak penjelasan dibawah ini. 1. S ejarah penggunaan roti berjamur dan penemuan antibiotik pertama Dilansir website stemside, pada zaman dulu, pengobatan tradisional dengan tumbuhan, madu, dan kotoran hewan digunakan untuk mengobati luka yang infeksi. Para ahli juga menemukan antibiotik sejenis tetrasiklin pada kerangka manusia berusia 1500 tahun di Mesir. Hal ini memungkinkan bahwa orang-orang pada zam...

Dampak Positif Kebakaran Hutan pada Kawasan Bromo

  Kebakaran hutan dan lahan pada bulan September kemarin membuat kawasan Gunung Bromo berubah dari hamparan padang savana menjadi hangus terbakar. Penyebab kebakaran diduga akibat penggunaan flare untuk kebutuhan foto pre wedding. Lebih dari 500 hektar lahan di kawasan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru habis dimakan api. Hal ini sangat disayangkan karena TNBTS mempunyai ekosistem yang unik berupa ekosistem padang savana dan gurun. Disana juga dihuni oleh pepohonan berusia ratusan tahun seperti cemara gunung ( Casuarina junghuhniana ), edelweis ( Leontopodium nivale ), conifer ( Dacrycarpus imbricatus ), akasia (Acacia), centigi ( Vaccinium varingiafolium )berbagai jenis anggrek dan tumbuhan langka lainnya.   Selain itu juga terdapat kurang lebih 38 satwa liar yang dilindungi mencakup spesies burung, mamalia, reptile, dan serangga. Contohnya elang jawa ( Nisaetus bartelsi ), macan tutul ( Panthera pardus melas ), dan lutung jawa ( Trachypithecus auratus ). Perist...

Ada Mata Bewarna Biru dan Hijau, Kok Bisa?

Warna mata pada manusia ditentukan oleh salah satu jaringan yang terdapat pada mata, yaitu iris yang mengelilingi lubang kecil ditengah mata. Iris berfungsi untuk mengontrol cahaya yang masuk kedalam mata yang difokuskan oleh lensa kepada retina sehingga kita bisa melihat. Iris memiliki dua lapisan yaitu lapisan anterior dan lapisan posterior serta ditengah-tengahnya terdapat stroma. Disetiap lapisan iris terdapat zat pigmen yaitu melanin.  Orang yang bermata coklat memiliki kadar melanin yang banyak pada kedua lapisan iris sehingga ketika cahaya melewati lapisan ini, cahaya sebagian besar diserap oleh melanin. Sedangkan orang yang bermata biru, dilapisan anteriornya sangat sedikit bahkan tidak ada melanin. Hal ini berakibat tidak adanya cahaya yang diserap pada lapisan anterior, dan ketika cahaya melewati stroma, partikel pada stroma akan menghamburkan cahaya biru sehingga mata akan tampak bewarna biru. Sedangkan orang yang bermata hijau mempunyai pigmen kuning pada lapisan anteri...