Skip to main content

Siklus Tidur




Tidur adalah suatu proses hilangnya keadaan terjaga namun tingkat aktivitas otak tidak berkurang selama tidur. Siklus bangun tidur diatur oleh hubungan tiga sistem saraf yaitu sistem kejagaan melibatkan RAS di batang otak, pusat tidur gelombang lambat di hipotalamus, dan pusat tidur paradoks dibatang otak. 

Siklus tidur dapat dibagi menjadi dua yaitu non rapid eye movement (NREM) atau siklus tidur gelombang lambat dan rapid eye movement (REM) atau siklus tidur gelombang cepat. NREM dibagi menjadi 4 tahap. Siklus NREM dapat terjadi dalam waktu 30 hingga 45 menit hingga tiap akhir siklus tidur gelombang lambat diikuti tidur REM selama 10 hingga 15 menit. 

Tahap pertama(W), yaitu tahap bangun dimana gelombang alfa dan beta sangat dominan namun apabila seseorang mulai mengantuk dan mata tertutup, gelombang alfa akan jadi sangat dominan. 
Tahap kedua(N1), adalah tidur paling ringan ketika lebih dari 50% gelombang alfa digantikan oleh aktifitas frekuensi campuran dengan amplitudo rendah. Tahap ini terdiri dari sekitar 5% dari siklus total.
Tahap ketiga (N2), pada tahap ini detak jantung dan suhu tubuh akan turun. Gelombang delta mulai dominan pada tahap ini. Tahap ini terdiri dari sekitar 50% dari siklus total.
Tahap keempat(N3), ini adalah tahap tidur terdalam yang ditandai dengan frekuensi gelombang delta yang jauh lebih lambat dengan amplitudo tinggi. Kita akan sulit dibangunkan ketika memasuki tahap ini. Pada tahap inilah tubuh kita menumbuhkan dan memperbaiki jaringan-jaringan yang rusak selama kita beraktivitas.
Tahap tidur paradoks (REM) , REM dibagi menjadi fase fasik dan fase tonik.  Pada tahap inilah kita dapat bermimpi. Hal ini bisa terjadi karena berdasarkan pencitraan otak, pada daerah pemprosesan visual, sistem limbik, dan korteks prafontal terjadi peningkatan aktivitas selama tidur REM. Uniknya gelombang EEG tidur paradoks mirip dengan EEG dalam keadaan terjaga.
Gambar 1. EEG dari siklus tidur (Michael and Christopher, 2003)

Ritme sirkadian mengatur tidur kita dan cenderung berubah seiring dengan pertumbuhan manusia. Seperti bayi yang baru lahir menghabiskan sekitar 12 hingga 18 jam untuk tidur, sedangkan untuk anak-anak berusia 5 sampai 10 tahun kebutuhan tidur berkurang menjadi 10 jam. Orang dewasa membutuhkan tidur 7 hingga 8 jam.

 Daftar Pustaka
Patel, Reddy V & Araujo.(April 22, 2021). Physiology, Sleep Stages. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526132/.
Schupp and Hanning.(2003). Physiology of Sleep. British Journal of Anaesthesia. 3(3). DOI 10.1093/bjacepd/mkg069.
Sherwood, L.(2013) Introduction to Human Physiology, Edisi International. Yolanda Cossio.


Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Penemuan Antibiotik Pertama dari Roti Berjamur.

Ilustrasi Pengobatan Jaman Mesir Kuno (HiMedik.com) Tahukah anda, ternyata penggunaan antibiotik pengobatan luka sudah dilakukan berabad tahun yang lalu. Para ahli mempelajari bahwa masyarakat Mesir , Cina, Yunani, dan Romawi menggunakan roti yang sudah berjamur dan kotoran tertentu untuk mengobati luka. Alasan mereka menerapkan metode ini baru terjawab hingga pada tahun 1800an ketika ilmu pengetahuan terkait mikroba berkembang pesat. Hal ini berarti roti dan kotoran yang digunakan kemungkinan juga mengandung antibiotik yang dapat membunuh kuman. Untuk penjelasan lebih lengkapnya mari simak penjelasan dibawah ini. 1. S ejarah penggunaan roti berjamur dan penemuan antibiotik pertama Dilansir website stemside, pada zaman dulu, pengobatan tradisional dengan tumbuhan, madu, dan kotoran hewan digunakan untuk mengobati luka yang infeksi. Para ahli juga menemukan antibiotik sejenis tetrasiklin pada kerangka manusia berusia 1500 tahun di Mesir. Hal ini memungkinkan bahwa orang-orang pada zam...

Dampak Positif Kebakaran Hutan pada Kawasan Bromo

  Kebakaran hutan dan lahan pada bulan September kemarin membuat kawasan Gunung Bromo berubah dari hamparan padang savana menjadi hangus terbakar. Penyebab kebakaran diduga akibat penggunaan flare untuk kebutuhan foto pre wedding. Lebih dari 500 hektar lahan di kawasan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru habis dimakan api. Hal ini sangat disayangkan karena TNBTS mempunyai ekosistem yang unik berupa ekosistem padang savana dan gurun. Disana juga dihuni oleh pepohonan berusia ratusan tahun seperti cemara gunung ( Casuarina junghuhniana ), edelweis ( Leontopodium nivale ), conifer ( Dacrycarpus imbricatus ), akasia (Acacia), centigi ( Vaccinium varingiafolium )berbagai jenis anggrek dan tumbuhan langka lainnya.   Selain itu juga terdapat kurang lebih 38 satwa liar yang dilindungi mencakup spesies burung, mamalia, reptile, dan serangga. Contohnya elang jawa ( Nisaetus bartelsi ), macan tutul ( Panthera pardus melas ), dan lutung jawa ( Trachypithecus auratus ). Perist...

Ada Mata Bewarna Biru dan Hijau, Kok Bisa?

Warna mata pada manusia ditentukan oleh salah satu jaringan yang terdapat pada mata, yaitu iris yang mengelilingi lubang kecil ditengah mata. Iris berfungsi untuk mengontrol cahaya yang masuk kedalam mata yang difokuskan oleh lensa kepada retina sehingga kita bisa melihat. Iris memiliki dua lapisan yaitu lapisan anterior dan lapisan posterior serta ditengah-tengahnya terdapat stroma. Disetiap lapisan iris terdapat zat pigmen yaitu melanin.  Orang yang bermata coklat memiliki kadar melanin yang banyak pada kedua lapisan iris sehingga ketika cahaya melewati lapisan ini, cahaya sebagian besar diserap oleh melanin. Sedangkan orang yang bermata biru, dilapisan anteriornya sangat sedikit bahkan tidak ada melanin. Hal ini berakibat tidak adanya cahaya yang diserap pada lapisan anterior, dan ketika cahaya melewati stroma, partikel pada stroma akan menghamburkan cahaya biru sehingga mata akan tampak bewarna biru. Sedangkan orang yang bermata hijau mempunyai pigmen kuning pada lapisan anteri...