Baca juga: Siklus Tidur
Jika biasanya terdapat protein terutama albumin didalam urin menandakan penyakit ginjal maka pseudonefritis atletik tidak demikian. Kondisi ini terjadi akibat kita berolahraga karena saat berolahraga, protein plasma akan keluar saat filtrasi di glomerolus. Hal ini disebabkan karena terjadi perubahan pada permeabilitas glomerolus sehingga protein plasma dapat lolos saat proses filtrasi.
Ada dua mekanisme proteinuria, pertama peningkatan permeabilitas glomerolus tanpa perubahan reabsorpsi tubulus dan yang kedua gangguan pada reabsorpsi tubulus. Kondisi olahraga ringan menyebabkan perubahan pada permeabilitas glomerolus sedangkan olahraga berat menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler glomerolus dan disfungsi tubulus.
Selain itu ketika berolahraga, aliran darah ke ginjal akan berkurang hingga 20 persen dan dialirkan kepada otot. Penurunan darah ke glomerolus meningkatkan difusi protein kedalam lumen tubulus karena waktu yang dibutuhkan protein untuk keluar dari membran glomerolus semakin banyak sebagai konsekuensi laju aliran darah ginjal yang lambat. Perubahan hormonal juga terjadi selama berolahraga. Hormon renin meningkat dan berkontribusi pada proteinuria. Kondisi ini tidak membahayakan karena bersifat sementara dan reversibel. Setelah beberapa waktu, aliran darah ke ginjal akan kembali normal.
Sumber:
Sherwood, L. 2013. Introduction to Human Physiology. Yolanda Cossio.
Comments
Post a Comment