Skip to main content

Diversitas Metabolisme Mikroba

Mikroba sudah hidup di bumi ini lebih dari 3 milyar tahun yang lalu. bentuk mikroba pertama kali dikenal dengan sebutan stromatolit yang tersusun atas lapisan filamen prokariot dan mineral yang mengendap. Berdasarkan penelitian, diketahui jenis mikroba stromatolit yang ditemukan diantaranya adalah bakteri phototrof filamentous seperti bakteri hijau non sulfur (Chloroflexus), cyanobacteria dan alga hijau. Hal ini menjadi fakta bahwa mikroba sudah hidup dan berkembang dalam bentuk morfologi dan metabolisme yang beraneka ragam. Lantas bagaimana mikroba bisa memanfaatkan kondisi lingkungan disekitarnya untuk menghasilkan energi demi bertahan hidup? Diketahui saat kondisi bumi belum ada oksigen, mikroba memetabolisme sumber karbon dengan mekanisme kemolitotrof. Apa maksudnya? Mari simak penjelasan dibawah ini. 

Metabolisme mikroba dapat dibagi menjadi beberapa kategori. Pertama berdasarkan penggunaan cahaya (phototrof) dan senyawa anorganik (kemolitotrof), kedua, fiksasi senyawa karbon (autotrof) dan reduksi senyawa karbon organik atau disebut heterotrof. 

1.       Phototrof

Organisme yang mampu memanfaatkan cahaya matahari untuk menghasilkan senyawa organik dan ATP dinamakan phototrof. Mikroba Phototrof yang mampu memfiksasi senyawa karbon anorganik dinamakan photoautotrof, sedangkan mikroba yang menggunakan senyawa karbon organik sebagai sumber karbon dinamakan fotoheterotrof (purple nonsulfur bacteria memanfaatkan jenis metabolisme ini). Phototrof juga dapat dibagi berdasarkan kemampuan menghasilkan oksigen , yaitu Anoksigenik (tidak memproduksi O2), dan Oksigenik (mampu memproduksi O2). Mikroba phototrof membutuhkan pigmen yang sensitif terhadap cahaya, pigmen itu dinamakan klorofil. Proses pembuatan ATP saat fotosintesis terjadi saat klorofil menyerap cahaya. Fotosintesis dimulai dari senyawa yang menjadi donor elektron  tereksitasi oleh cahaya lalu elektron ditransfer oleh berbagai komponen pada klorofil hingga menghasilkan ATP dan NADH / NADPH. 

Pada fotosintesis oksigenik, senyawa yang menjadi donor elektron adalah H2O yang akan dipecah menjadi 2H+ dan O2 sehingga fotosintesis sehingga pada proses ini, oksigen terbentuk. Cyanobacteria adalah salah satu mikroba yang melakukan proses metabolisme ini. Sedangkan pada fotosintesis anoksigenik, senyawa yang menjadi donor elektron bukanlah H2O, melainkan senyawa lainnya seperti H2S atau H2. Contoh mikroba yang bermetabolisme dengan cara ini banyak ditemukan pada purple bacteria, green sulfur bacteria, green nonsulfur bacteria, gram positive bacteria, dan acidobacteria. Proses fotosintesis oksigenik dan anoksigenik berbeda dalam hal proses aliran elektronnya. Diketahui untuk oksigenik, aliran elektron terjadi secara non siklik dan menggunakan dua reaction center. Sedangkan aliran elektron secara siklik terjadi pada fotosintesis anoksigenik dan hanya menggunakan 1 reaction center saja.

2.       Kemolitotrof

Kemolitotrof dapat diartikan sebagai proses metabolisme organisme dengan mengoksidasi senyawa anorganik dan tidak membutuhkan cahaya untuk proses transfer elektronnya. Kemolitotrof memiliki banyak sumber senyawa anorganik yang menjadi donor elektron. Sebagian besar sumber senyawa ini seperti aktivitas vulkanik bumi (H2S),aktivitas agrikultural (senyawa nitrogen), dan aktivitas pertambangan (senyawa besi). Hal ini menyebabkan mikroba yang memanfaatkan metabolisme kemolitotrof sangat banyak dialam karena sumber senyawa yang melimpah. Organisme kemolitotrof sebagian tumbuh sebagai mixotrof yaitu meskipun dapat menghasilkan energi dari oksidasi senyawa anorganik, mereka tetap membutuhkan senyawa organik sebagai sumber karbon mereka. Contoh dari mikroba yang termasuk kedalam kemolitotrof seperti Phosphite bacteria, Hydrogen bacteria, Sulfur bacteria,Nitrifying bacteria, dan Iron Bacteria. 

Baca juga :Catatan Geologi dan Sejarah Bumi

Source: Madigan et al.2012. Biology of Microorganisms: Thirteenth Edition. San Francisco :Pearson Education.

 

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Penemuan Antibiotik Pertama dari Roti Berjamur.

Ilustrasi Pengobatan Jaman Mesir Kuno (HiMedik.com) Tahukah anda, ternyata penggunaan antibiotik pengobatan luka sudah dilakukan berabad tahun yang lalu. Para ahli mempelajari bahwa masyarakat Mesir , Cina, Yunani, dan Romawi menggunakan roti yang sudah berjamur dan kotoran tertentu untuk mengobati luka. Alasan mereka menerapkan metode ini baru terjawab hingga pada tahun 1800an ketika ilmu pengetahuan terkait mikroba berkembang pesat. Hal ini berarti roti dan kotoran yang digunakan kemungkinan juga mengandung antibiotik yang dapat membunuh kuman. Untuk penjelasan lebih lengkapnya mari simak penjelasan dibawah ini. 1. S ejarah penggunaan roti berjamur dan penemuan antibiotik pertama Dilansir website stemside, pada zaman dulu, pengobatan tradisional dengan tumbuhan, madu, dan kotoran hewan digunakan untuk mengobati luka yang infeksi. Para ahli juga menemukan antibiotik sejenis tetrasiklin pada kerangka manusia berusia 1500 tahun di Mesir. Hal ini memungkinkan bahwa orang-orang pada zam...

Dampak Positif Kebakaran Hutan pada Kawasan Bromo

  Kebakaran hutan dan lahan pada bulan September kemarin membuat kawasan Gunung Bromo berubah dari hamparan padang savana menjadi hangus terbakar. Penyebab kebakaran diduga akibat penggunaan flare untuk kebutuhan foto pre wedding. Lebih dari 500 hektar lahan di kawasan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru habis dimakan api. Hal ini sangat disayangkan karena TNBTS mempunyai ekosistem yang unik berupa ekosistem padang savana dan gurun. Disana juga dihuni oleh pepohonan berusia ratusan tahun seperti cemara gunung ( Casuarina junghuhniana ), edelweis ( Leontopodium nivale ), conifer ( Dacrycarpus imbricatus ), akasia (Acacia), centigi ( Vaccinium varingiafolium )berbagai jenis anggrek dan tumbuhan langka lainnya.   Selain itu juga terdapat kurang lebih 38 satwa liar yang dilindungi mencakup spesies burung, mamalia, reptile, dan serangga. Contohnya elang jawa ( Nisaetus bartelsi ), macan tutul ( Panthera pardus melas ), dan lutung jawa ( Trachypithecus auratus ). Perist...

Ada Mata Bewarna Biru dan Hijau, Kok Bisa?

Warna mata pada manusia ditentukan oleh salah satu jaringan yang terdapat pada mata, yaitu iris yang mengelilingi lubang kecil ditengah mata. Iris berfungsi untuk mengontrol cahaya yang masuk kedalam mata yang difokuskan oleh lensa kepada retina sehingga kita bisa melihat. Iris memiliki dua lapisan yaitu lapisan anterior dan lapisan posterior serta ditengah-tengahnya terdapat stroma. Disetiap lapisan iris terdapat zat pigmen yaitu melanin.  Orang yang bermata coklat memiliki kadar melanin yang banyak pada kedua lapisan iris sehingga ketika cahaya melewati lapisan ini, cahaya sebagian besar diserap oleh melanin. Sedangkan orang yang bermata biru, dilapisan anteriornya sangat sedikit bahkan tidak ada melanin. Hal ini berakibat tidak adanya cahaya yang diserap pada lapisan anterior, dan ketika cahaya melewati stroma, partikel pada stroma akan menghamburkan cahaya biru sehingga mata akan tampak bewarna biru. Sedangkan orang yang bermata hijau mempunyai pigmen kuning pada lapisan anteri...